Pages

Cari Blog Ini

Jumat, 01 Februari 2013

Drama Lumba-Lumba Menolong Rekannya Yang Sekarat



Lumba-lumba ternyata juga membantu mendampingi kawannya yang sedang sekarat. Mereka berkoloni dan mencoba mendukung si lumba-lumba sekarat itu dengan membantu bernapas.

Ilmuwan Korea menyaksikan sekelompok lumba-lumba di Laut Timur lepas pantai Ulasan, Korea Selatan. Dalam video yang telah direkam, terlihat lima lumba-lumba membentuk rakit dengan tubuhnya dalam upaya untuk menjaga lumba-lumba sekarat itu agar tak mengapung. Rincian perilaku koloni lumba-lumba ini telah dilaporkan dalam jurnal Marine Mammal Science.

Cetacea yang sehat, kelompok hewan termasuk ikan paus dan lumba-lumba, telah mencoba memberi perawatan suportif kepada individu lain. Sebagai contoh, pada pertengahan abad 20, lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) di penangkaran terlihat mengangkat anaknya yang lahir mati ke permukaan dengan punggungnya.

Kyum J Park dan tim dari Cetacean Research Institute di Ulsan, Korea melaporkan kejadian lumba-lumba paruh panjang (Delphinus capensis) mencoba menyelamatkan nyawa indivdu dewasa lain. Selama survei, mereka mencermati keberadaan lumba-lumba itu. Pengamatan lebih dekat, 12 mamalia laut ini berenang sangat lambat. Diantara mereka, satu lumba-lumba terlihat menggeliat dengan tubuh membungkuk dan perut yang mulai menyembul ke permukaan. Lumba-lumba yang sekarat ini tetap bisa bergerak terlihat dari percikan ekornya namun dengan sirip tampak lumpuh dan memiliki tanda merah di perutnya.

Sejumlah lumba-lumba lain mengelilingi individu ini. Mereka tampaknya mencoba membantu si sekarat supaya tetap menjaga keseimbangan dengan mendorongnya dari samping dan bawah.

Kemudian 10 lumba-lumba yang tersisa bergantian membentuk rakit menggunakan tubuh mereka. Sesaat, lima lumba-lumba berbaris horizontal ke dalam formasi rakit seperti mempertahankan si sekarat supaya bergerak di atas dan naik di punggung kawanan lumba-lumba penolong ini.

Salah satu lumba-lumba yang membentuk rakit bahkan membalikkan tubuhnya untuk lebih mendukung lumba-lumba yang sakit supaya tetap di atas. Sementara yang lain menggunakan paruhnya untuk mencoba menjaga kepala si sakit itu.

Beberapa menit kemudian lumba-lumba yang sekarat itu tampaknya telah mati. Tubuhnya tergantung vertikal di dalam air dengan kepala di atas permukaan. Dan terlihat tidak bernafas. Lima lumba-lumba terus berinteraksi dengan tubuh si sakit yang telah mati itu. Mereka menggosok dan menyentuhnya atau bahkan berenang di bawahnya untuk melepaskan gelembung ke atas. Menurut para peneliti, kawanan lumba-lumba ini membawa perjalanan tersebut meski si sakit telah mati.

0 komentar:

Posting Komentar

diseret bolanya pake Cursor!

Ads 468x60px

Featured Posts